Liputansumatera.com
Tegas dan Lugas
muba sejahtera
Banyuasin

Belum Genap Sebulan, Ini Yang Dilakukan Pj Bupati Muba

73

MUBA, Liputansumatera.com -Belum genap satu bulan menjabat, Pj Bupati Muba Drs Apriyadi MSi melakukan terobosan dalam menekan angka pengangguran sebagaimana nawacita Presiden RI Joko Widodo dan bagian dari komitmen Gubernur Sumsel Herman Deru.

Diketahui, Pj Bupati Muba Apriyadi memboyong sebanyak 48 putra putri asli daerah Kabupaten Muba untuk bekerja di PT Musi Banyuasin Indah (MBI) dan Malaysia, dengan rincian sebanyak 23 orang tenaga skill ke Malaysia, 25 orang ke PT MBI.

Hal ini juga sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Muba Nomor 2 tahun 2020 tentang Pemberdayaan dan Penempatan Tenaga Kerja.

“Ini gebrakan pak Pj Bupati Muba dalam mengurangi pengangguran dengan prioritas tenaga kerja lokal dan ini jumlah terbanyak selama proses rekrutmen mulai berjalan,” ungkap Kadisnakertrans Muba, Mursalin SE MM.​

Mursalin menjelaskan, PT Musi Banyuasin Indah (MBI) merupakan perusahaan yang tergabung dalam Wilmar group.

“PT MBI merupakan perusahaan nasional yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahannya,” terangnya.​

Sementara, Pj Bupati Muba Apriyadi menyebutkan upaya konkrit tersebut tidak terlepas dari komitmen Pemkab Muba dalam menekan angka pengangguran di Muba.

“Tentu kerja maksimal ini tidak bisa dipisahkan dari peran serta OPD terkait dalam hal ini Disnakertrans Muba,” ucapnya.​

Apriyadi menambahkan, proses rekrutmen akan terus berjalan di Muba terutama dalam mengakomodir putra putri daerah Muba.

“Semoga angka pengangguran di Muba terus bergeser turun dan putra putri daerah Muba bisa mengabdi di tanah kelahiran sendiri,” tuturnya.​

Dirinya berkeyakinan, kualitas Sumber Daya Manusian (SDM) yang ada Kabupaten Musi Banyuasin tidak akan kalah bersaing dengan pencari kerja yang berasal dari luar daerah, karena di Kabupaten Muba telah berdiri lembaga Vokasi yang bertugas untuk mendidik, melatih dan sertifikasi calon tenaga kerja yaitu Muba Vocational Center (MVC), “Tenaga kerja Muba tidak boleh lagi menjadi penonton di tanahnya sendiri,” tegasnya.​

“Model rekrutmen seperti ini menjadi contoh bagi perusahaan lain, guna mendapatkan tenaga kerja berkualitas yang berasal dari masyarakat Muba, agar proses rekrutmen ini berjalan secara profesional, jujur dan berkeadilan, jangan ada lagi rekomendasi-rekomendasi dari pihak tertentu, biarkan tahapan rekrutmen ini berproses sebagaimana mestinya,” pungkasnya. (sur)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.