Liputansumatera.com
Tegas dan Lugas
muba sejahtera

Kasus Ferrocemen, Oknum PNS Dinas Pertanian Banyuasin di Tetapkan Sebagai Tersangka

270

BANYUASIN, Liputansumatera.com – Tipikor Polres Banyuasin, resmi menyerahkan Berkas Tahap II kasus Dugaan Korupsi Ferrocemen (Pengembangan Irigasi Lahan Rawa) tahun anggaran 2016 ke Kejaksaan Negeri Banyuasin, (30/6/2021).

Dugaan korupsi di UPKK Tunas Karya Desa Upang Kecamatan Air Sale Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, dengan sumber dana berasal dari Anggaran APBN Kementrian Pertanian RI, melalui Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Banyuasin.

Kapolres Banyuasin, AKBP Imam Tarmudi SIK MH melalui Kanit Tipikor Polres Banyuasin Ipda Candra Kalefi SH MH di dampingi Katim Riksa R Fadli SH mengatakan Adanya dugaan korupsi proyek yang menelan anggaran Rp 3 miliar, antara lain ada paket yang diindikasikan tak memenuhi spek.

“Untuk paket yang tidak sesuai spek di Desa Upang Kecamatan Air Salek diduga menelan anggaran sebesar 3 Miliaran Rupiah,” jelasnya.

Candra mengatakan berdasar hasil penyelidikan diketahui kerugian Negara ditaksir mencapai 1,1 Milyar lebih.

“Saat ini, kami telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi dan barang bukti sudah cukup. MS sudah ditetapkan sebagai tersangka dan berkas sudah kami serahkan kepada Jaksa Penuntut,” bebernya.

Terpisah, Kajari Banyuasin, Budi Herman SH MH melalui Jaksa Penuntut Yophi Misdiyana SH MH membenarkan kalau hari ini kami menerima Berkas Tahap II perkara dugaan tindak pidana korupsi Ferrocemen atau pengembangan Irigasi Lahan Rawa di Desa Upang Kecamatan Air Saleh yang menggunakan Anggaran APBN 2016 daro Kementrian Pertanian RI.

“Setelah kita melakukan penyelidikan dengan satu orang PPK pada kegiatan tersebut, yang di duga pelaku berinisial MS merupakan oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Peranian Kabupaten Banyuasin. MS kami tahan karena takut melarikan diri dan menghilangkan barang bukti,” singkat Yophi. (Ch/SMS)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.