Liputansumatera.com
Tegas dan Lugas
muba sejahtera

Masyarakat Tumpah Ruah Ikuti dan Saksikan Bekarang di Embung Senja 

93

MUBA, LS – Bekarang tidak sekedar event atau kegiatan tahun bagi masyarakat Kabupaten Muba. Bekarang juga merupakan tradisi masyarakat dalam bersukaria menikmati keberkahan alam semesta di sungai ketika air surut.

Kali ini, masyarakat Babat Supat dan Kecamatan penyangga ikut bergembira ria menangkap ikan (Bekarang) bersama-sama di Embung Senja Desa Gajah Mati Kecamatan Babat Supat kabupaten Muba, Sabtu (13/7/2024).

Salah satu warga setempat mengaku merasa sangat senang sekali dengan digelarnya kegiatan bekarang ini, setidaknya dengan adanya kegiatan ini, dirinya bersama masyarakat lainnya bisa berkumpul dan bergembira bersama.

“Kami masyarakat kecamatan Babat Supat tentunya sangat bahagia dengan kegiatan bekarang ini. Terima kasih pak Pj Bupati Muba setidaknya kegiatan ini sangat menghibur dan telah mempromosikan desa dan kecamatan kami ke daerah luar,” pungkasnya.

Sementara, Pj Bupati Muba H Sandi Fahlepi diwakili Kepala Dispopar Muba Muhammad Fariz SSTP MM didampingi Camat Babat Supat Debby Heryanto SSTP MSi mengatakan, bahwa kegiatan bekarang ini adalah salah satu upaya Pemkab Muba untuk meningkatkan promosi pariwisata dan menambah jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Muba, sehingga memberikan dampak positif pada peningkatan ekonomi daerah.

Dirinya juga mengingatkan, masyarakat agar tidak menangkap ikan menggunakan racun dan sejenisnya yang masuk ranah illegal fishing atau tindak pidana.

“Mari kita bersama-sama untuk menjaga dan saling mengingatkan dan terus lakukan sosialisasi, agar tidak mengunakan cara-cara yang dilarang tersebut dalam menangkap ikan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menangkap ikan secara benar. Salah-satunya ialah bekarang ini,” ujarnya.

Senada, dikatakan Kepala Desa Gajah Mati, bekarang adalah salah satu seni budaya kita, oleh karena itu dirinya berharap tradisi bekarang dapat dijadikan sebagai warisan tradisi untuk anak muda di Kabupaten Musi Banyuasin.

“Bekarang bukan hanya sebuah tradisi adat, tetapi juga sebuah komitmen nyata dalam menjaga lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Alhamdulillah masyakarat sangat antusias dan mereka berharap tradisi bekarang ini dapat diadakan setahun sekali,” pungkasnya. (sur/mc)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.