Liputansumatera.com
Tegas dan Lugas
muba sejahtera
Banyuasin

FKMK Sari Jaya Makmur Olah Tandan Kosong Kelapa Sawit Jadi Pupuk Organik.

69

MUBA, Liputansumatera.com –  Forum Komunikasi Manajemen Kebun (FKMK) Desa Mulyo Rejo Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Propinsi Sumatera Selatan berhasil mengolah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) atau dengan kata lain Tankos menjadi pupuk organik.

Proses produksi dilakukan dalam percobaan dalam skala kecil lingkup kecamatan dengan target para petani FKMK Desa Mulyo Rejo B4 meliputi para petani plasma Koperasi Unit Desa (KUD) Mukti Jaya Desa Mukti Jaya C4 Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Muba.

FKMK dibawah bimbingan Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Bambang Gianto, para petani mulai menggunakan pupuk organik dari limbah pabrikt tanda kosong kelapa sawit atau tangkos tersebut.

“Terobosan ini merupakan hal yang sangat positif bagi para petani sawit yang bergabung dengan FKMK di bawah naungan Koperasi Unit Desa (KUD) biasanya tandan kosong kelapa sawit hanya jadi sampah. tapi di tangan Ketua FKMK Asep Wasripin di desa Mulyo Rejo B4, bisa diolah menjadi pupuk yang sangat bermanfaat bagi petani,” ujar Yatno salah satu inisiator FKMK Mulyoreja B4, (9/8/2022).

Selaku inisiator FKMK Desa Mulyo Rejo B4 Yatno berharap, dengan hadirnya produk dari FKMK dapat memenuhi kebutuhan pupuk para petani di Desa Mulyo Rejo B4 Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin nantinya.

“Memang baru beberapa bulan ini pupuk bersubsidi khusus untuk tanaman pohon sawit dan karet sudah di hapus Pemerintah. Hilangnya pupuk bersubsidi dikeluhkan oleh banyak para petani sawit dan karet,” imbuhnya.

Ketua Forum Komunikasi Managemen Kebun (FKMK ) Asep Wasripin mengatakan, inovasi pemanfaatan pupuk limbah pabrik, tanda kosong kelapa sawit dilakukan sebagai jalan keluar terhadap Kebutuhan dan permintaan para petani kelapa sawit dan Karet, dan kebutuhan pupuk para Petani di desa Mulyo Rejo . Kebutuhan pupuk tersebut menurutnya, para petani kelapa sawit sangat membutuhkan adanya pupuk organik dari tangkos sawit untuk pengganti pupuk subsidi .

“Melihat kondisi pupuk subsidi yang hilang saat ini, kita berharap dengan adanya pupuk organik tersebut bisa memenuhi kebutuhan pupuk untuk petani kelapa sawit di desa Mulyo Rejo,” katanya.

Menurutnya, koperasi tersebut mampu memproduksi sekitar 10 ton per hari sesuai permintaan para petani sawit yang membutuhkan . Produksi pupuk saat ini sudah berupah menjadi pupuk organik , namun sudah ada rencana membuat pupuk dalam bentuk butiran dan kemasan yang lebih bagus.

“Kita berharap kerja sama dengan para petani atau Koperasi Unit Desa ( KUD ) bisa berkelanjutan dalam hal pendistribusian pupuk. Kami juga membuka diri bagi para petani lainnya untuk bekerja sama dalam penyaluran pupuk,” katanya.

Ketua KUD Bambang Gianto , juga berharap kerja sama itu bisa memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani.

“Kami menyambut baik hadirnya pupuk organik ini. Harapan kita nantinya ini akan terjalin kolaborasi yang sangat bermanfaat demi pemenuhan kebutuhan pupuk kepada masyarakat luas,” tukasnya. (soe)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.